Oleh: hadilestari | April 4, 2009

Facebook, Fenomena Jejaring Sosial via Internet

Tiga hari terakhir, komentar yang banyak beredar di facebook adalah tentang berubahnya tampilan jejaring sosial di internet itu. Sekarang, anggota facebook dapat melihat berbagai pesan, komentar, dan foto dalam waktu riil.

Tim facebook (fb) menyebutkan dalam pesan mereka, perubahan tersebut untuk membuat anggota jejaring lebih mudah mengetahui apa yang terjadi dengan teman-teman di dalam jejaring seseorang.

Untuk berjaga dari informasi yang tidak diinginkan, disediakan alat penyaring siapa yang akan ditampilkan di layar fb. ”Anda dapat mengontrol siapa yang akan muncul di sini,” begitu pesan dari fb.

Ini adalah jejaring sosial terpopuler saat ini bila dilihat dari jumlah 150 juta pengguna aktif. Saingan terdekatnya MySpace, yang menurut BBC News online digunakan 130 juta pemakai. Masih banyak jejaring sosial lain di dunia maya, antara lain Friendster, Tribe, Geek, Twitter, dan Bebo, termasuk maling list yang membahas topik-topik khusus.

Ada beberapa hal yang membuat fb yang berulang tahun kelima pada Februari 2009 begitu populer.

Satu hal, di fb anggota bisa berkomunikasi dengan orang yang benar-benar dia kenal. Ini berbeda dari jejaring lain.

MySpace, misalnya, merupakan ruang publik di mana kita dapat berhubungan dengan 1.000 ”teman”, tetapi sebetulnya mereka selebriti atau tokoh fiksi ciptaan perusahaan kehumasan. Dengan kata lain, bukan sosok yang benar-benar kita kenal.

Mengutamakan teman

Yang menarik, pertumbuhan tercepat anggota baru fb, menurut BBC News, adalah mereka yang berusia 30 tahun ke atas. Setiap hari, lebih dari 15 juta orang mengubah status mereka, tempat di mana pengguna menyatakan apa yang dia pikirkan, rasakan, atau akan lakukan.

Informasi itu akan tersebar seketika kepada anggota jaringan sehingga mereka mengetahui posisi dan apa yang sedang dilakukan temannya. Mereka dapat merespons langsung dengan mengirim komentar, lelucon, foto, atau video dalam waktu riil.

Para pendukung fb menyebut jejaring ini sebagai tempat di mana seseorang dapat menjadi dirinya sendiri dan bebas berbicara dengan teman dekat, ibu, bapak, sepupu, bude, om, eyang, pacar, teman bisnis, atau jejaring yang lebih luas.

Tempat ini juga dianggap paling aman berkomunikasi, selama percakapan penting dilakukan melalui kotak ”message” dan dengan orang yang dapat dipercaya.

Meskipun seorang anggota bisa memiliki lebih dari 1.000 teman di fb, tetapi dia dapat memilih bercakap dengan siapa tentang apa melalui fasilitas ”message”. Dengan cara ini, tidak perlu ada yang merasa disisihkan karena tak diajak bicara. Akan tetapi, juga sebaliknya, semua bisa ikut nimbrung bila topik disajikan di ”wall”.

Pengguna dapat berbagi foto diri dan teman-teman, video, dan membangun komunitas maya, termasuk menggalang kepedulian. Maka, ada cause antikekerasan di rumah tangga, antikorupsi, gerakan mengurangi pemakaian plastik, gerakan menanam pohon, antifundamentalisme, bahkan gerakan berdoa bersama antaragama untuk menghentikan dan membalikkan resesi global. Pusatnya di Kanada dan memiliki anggota di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Undangan ke sebuah acara dapat disampaikan melalui fb, seperti ketika Yayasan Kesehatan Perempuan mengundang pemutaran film dokumenter Pertaruhan. Yang datang jumlahnya lebih banyak daripada bila undangan disampaikan melalui surat elektronik atau faksimile.

Bisa dimengerti, karena undangan di fb biasanya mencantumkan siapa akan datang, siapa tidak datang, atau mungkin datang. Dengan cara ini, seseorang bisa mengantisipasi siapa yang akan ditemui di acara tersebut.

Mark Zuckerberg (24) memperkenalkan ”The fb”, namanya saat itu, pada Februari 2004, dari kamarnya di asrama Harvard University. Dengan dibantu beberapa teman, Zuckerberg membuat jejaring mahasiswa melalui internet agar dapat saling kenal. Dalam 24 jam, 1.200 mahasiswa Harvard bergabung dan segera jejaring ini menyebar ke kampus lain.

Kini, fb diterjemahkan ke dalam 30-an bahasa, termasuk bahasa Indonesia dan Arab, dan dalam proses penerjemahan ke dalam 60 bahasa lain. Dengan pengguna begitu besar, pada tahun 2007 Microsoft rela membayar 240 juta dollar AS untuk mendapat 1,6 persen saham fb. Ini berarti fb saat ini bernilai 15 miliar dollar.

”Bila kita ingin berhasil pada abad ini, kita butuh lebih saling berhubungan dan kita butuh lebih mengetahui dari mana orang-orang datang dan kita butuh untuk lebih merasa saling terhubung,” kata Zuckerberg (Grown Up Digital, 2009).

Banyak yang setuju dengan Zuckerberg. Organisasi nonpemerintah di Inggris, Demos, menyebutkan, perusahaan tidak usah terlalu khawatir karyawan membuka fb di kantor, apalagi dalam suasana resesi yang menuntut peningkatan produktivitas karyawan.

”Berjejaring dalam situasi resesi mungkin dapat menjadi lebih penting daripada sebelumnya dan bisa berperan nyata dalam bisnis,” kata Peter Bradwell dari Demos.

Saran itu tidak berlebihan. Kimberley Swan (16), karyawati di Clacton, Essex, Inggris, dipecat dari perusahaannya, Ivell Marketing & Logistic, gara-gara mengeluh kepada teman-temannya di fb, bosan dengan tempat kerjanya.

Sebuah perusahaan penerbitan majalah di Jakarta melarang karyawannya membuka fb di kantor karena khawatir menghabiskan jam kerja dan memberi beban tambahan pada server komputer. Mungkin yang diperlukan adalah membatasi berapa lama karyawan dapat menggunakan fb untuk interaksi pribadi.

Namun, fb bukannya tanpa cacat. Peringatan datang dari peneliti dan penulis buku Don Tapscott. Dia menyebut, remaja seringkali terlalu bersemangat menggunakan fb untuk memperlihatkan identitas pribadinya sehingga tidak ada lagi yang disembunyikan, termasuk mungkin bolos sekolah atau keisengan lain remaja (Grown Up Digital, 2009).

Padahal, perusahaan kini melacak pelamar kerja juga melalui berbagai jejaring sosial di internet, termasuk fb. Dengan kata lain, tetap harus hati-hati memberi data pribadi di jejaring sosial.

Jelas, teknologi internet mengubah cara manusia berinteraksi, tetapi interaksi di internet pun sangat dipengaruhi cara manusia berinteraksi.

Prof BJ Fogg, penyelenggara mata kuliah Psychology of Facebook di Stanford University, menggambarkan sebagai, ”Facebook saat ini menang karena menempatkan teman pada posisi terpenting. Cara kita berteman membentuk pengalaman kita di internet. Tidak ada teknologi lebih baik daripada pertemanan kita.” (KOMPAS/15 Maret 2009)


Tanggapan

  1. luar biasa facebook, bisa membuat ketagihan akses internet, kabarnya hal tersebut menjadi berkah tersendiri bagi operator telekomunikasi untuk meningkatkan sales revenuenya.


Tinggalkan komentar

Kategori